The Long Journey That I Have Start From When Iam Still Be a Baby Until Now Never Ending Story.Childhood Time,Growing Up Be Teenager,Be More Adult And Old,Sadness And Happines With Everyone In This World.Thanks To All Of You That Have Given Me Love and Attention.I Never Forget It.Hope God Give Me More Time And Chance In This Space To Give My Love Back To You.Day By Day…….. Unfeel,I Have Spend My Live.
Kali ini saya berkunjung ke
Pulau Kalimantan tepatnya di Kalimantan Timur. Mendengar informasi dari kawan
cukup banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Hari ini saya semppatkan
mengunjungi pantai Ambalat. Pertama kali mata memandang secara geografis, Obyek
Wisata Pantai Ambalat ini memiliki bibir pantai yang landai dengan pasir
kecoklatan, terbentang mulai dari arah selatan berbatasan dengan Pantai Teritip
hingga utara Tanjung Samboja. Pantai yang memiliki bibir pantai sepanjang 1,5
km dan lebar 500 meter jika air sedang surut ini akan lebih mempesona jika
dirasakan pada sore dan malam hari. Jangan takut untuk bermalam karena di
Pantai Ambalat ini sudah tersedia beberapa penginapan murah untuk Anda yang
gemar berwisata. Obyek Wisata Pantai Ambalat juga dilengkapi dengan wahana
pemancingan bagi para pengunjung yang memiliki hobi memancing. Fasilitas
pendukung pemancingan itu yakni beberapa unit gazebo atau rumah kecil yang
berada di pematang empang dengan teduhan pohon cemara yang cukup begitu
rindang. Anda akan dimanjakan juga dengan sajian minuman kelapa muda sembari
memancing. Deretan pohon kelapa di sisi kiri dan kanan, bagaikan pagar hidup
menyambut kedatangan para pengunjung ketika memasuki gerbang pantai Ambalat
yang terletak di Kelurahan Amborawang Laut kecamatan Samboja Kutai Kartanegara
(Kukar). Tak berapa lama setelah itu terli-hat tepi laut dengan ombak yang
me-mecah di bibir pantai. Deretan warung yang menjajakan makanan dan minu-man
tampak siap melayani pengun-jung, terlihat duduk di dalamnya beberapa
pengunjung sedang menikmati segarnya kelapa muda. Sayangsekali pada saat saya
datang terlihat banyak sekali sampah-sampah bekas para pengunjung. Pantai
Ambalat yang landai dengan pasir sedikit kecoklatan terbentang mulai dari arah
selatan berbatasan dengan pantai Teritip Balikpapan hingga utara di Tanjung
Samboja. Di siang hari, banyak cara bagi pengunjung untuk bisa menikmati
landainya pantai Ambalat, yakni dengan bermain bola, bersepeda ria, merasakan
sejuknya air dengan berendam sambil bermain di laut, atau sekedar menikmati
hembusan angin laut dan desiran ombak yang memecah di tepi pantai di gazebo
atau cukup di bawah rindangnya pohon cemara dan pinus yang terdapat di tepi
pantai. Untuk bermain di laut ada ban dalam yang disewakan penduduk setempat,
bahkan jika pengunjung ramai Banana Boat juga tersedia di pantai tersebut.
Pesona tersembunyi Ambalat bisa dirasakan pada malam hari. Untuk bermalam
fasilitas akomodasi berupa rumah pantai yang mirip cottages, meski jumlahnya
tidak banyak yakni delapan unit. Rumah pantai tersebut bangunannya ada yang
permanen dan semi permanen dengan harga sewa permalam mulai Rp500 ribu hingga
Rp1 juta tergantung ukuran dan fasilitasnya. Setiap akomodasi tentunya
dileng-kapi fasilitas standar, yakni dapur, kamar tidur, ruang tamu, kamar
mandi dan listrik dan tangki air bersih yang disalurkan kekamar mandi dan
dapur, hanya saja televisi dan lemari es tidak tersedia. Sayangnya Ambalat
masih kurang banyak di lirik wisatawan lokal, ini disebabkan karena lokasinya
yang cukup tersembunyi, yakni sekitar 7 kilometer dari jalan poros jalan
Samboja – Teritip di Balikpapan. Padahal jalan menuju Ambalat cukup bagus yakni
berupa semenisasi, namun belum ada marka
atau tanda yang menunjukkan lokasi ke Ambalat. “Kedepan akan kami buat
tanda-tanda di jalan yang bisa menuntun pengunjung untuk ke Ambalat. Selain
pesona tepi laut yang asri, Pantai Ambalat di Kelurahan Amborawang Laut,
Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), juga menyimpan daya tarik
lainnya, yakni empang pemancingan. Dengan luas kurang lebih empat hektare, Di
Pemancingan Ambalat tersebut, juga tersedia sarana pendukung yakni beberapa
unit gazebo terletak di pematang empang dengan teduhan pohon cemara yang cukup
rindang. Suasana sejuk alami menanti pengunjung.
Mereka bisa memancing ditemani
deburan ombak pantai yang menghadap Selat Makassar tersebut. Meski ada ikan
bandeng, yang menjadi andalan pemancing yakni ikan nila. “Orang-orang lebih
suka mancing nila”. Ikan nila di empang pemancingan seluas empat hektare itu,
jumlahnya tak terhitung, karena sudah berkembang biak secara alami dan menjadi
nila air payau yang berdaging lembut dan tak berbau lumpur. Nila di pemancingan
tersebut ukurannya bermacam-macam, dari yang baru menetas hingga indukan dengan
berat lebih kurang satu kilogram per ekornya. Untuk merasakan sensasi memancing
nila air payau Pantai Ambalat, Tarif Rp 35 ribu untuk satu kilogram nila yang
berhasil didapatkan pemancing. “Jadi aturannya di sini silahkan pancing di
spot-spot yang disukai, lalu hasilnya ditimbang oleh pemancing sendiri,”
ujarnya. Di bagian kiri dan kanan pantai diapit pohon sejenis bakau. Pasirnya
lumayan berwarna coklat muda. Di bagian tengah pantai warna coklatnya menua dan
ditumbuhi pohon cemara. Ombak pantai ini tidak besar, jadi bagi yang ingin
nyebur-nyebur masih aman. Saran saya bagi yang mau berkunjung ketempat ini
bersama keluarga agar membawa alas seperti Tikar agar selonjoran dan tidur
malas malasan sambil menikmati indahnya pantai Ambalat dan rindangnya pohon
pohon disekitar lokasi pantai ambalat.
No comments:
Post a Comment