
Melepaskan kepenatan ditengah
Kota Jakarta yang hiruk pikuk dengan kepadatan penduduk dan lalu lintas boleh
jadi Taman lapangan Banteng menjadi salah satu alternatif untuk sekedar
nongkrong dan bercengkrama dengan Keluarga. Jalan-jalan Ke Taman Lapangan Banteng
diJakarta dengan kepadatan penduduknya yang diatas rata-rata dan tingkat
kecametannya yang luar biasa pastinya membutuhkan kehadiran taman atau lapangan
terbuka dengan ditumbuhi banyak pepohonan sehingga bisa menyerap udara yang
kotor dan menjadi tempat rekreasi bagi keluarga metropolitan. Banyak sekali
manfaat yang bisa diperoleh dari adanya ruang terbuka hijau (RTH) seperti di
Lapangan Banteng ini. Jakarta memiliki beberapa ruang terbuka hijau yang
difungsikan sebagai taman kota lokasi rekreasi favorit keluarga yang murah dan
efisien diakhir minggu atau liburan tiba. Tak hanya membantu menyerap udara
kotor khas ibukota, keberadaan taman-taman itu juga menjadi sarana yang
melegakan bagi segenap warga kota yang sejatinya membutuhkan ruangan hijau
ditengah hiruk pikuk dan padatnya aktifitas keseharian yang rentan membuat
stres. Sehingga ketika stres melanda bisa sejenak merilekskan fikiran di taman lapangan
terbuka hijau. Salah satu taman yang ada di Jakarta itu ialah Taman Lapangan
Banteng yang sangat mungkin digunakan untuk berwisata bagi sebagian warga
ibukota yang mungkin masih belum banyak yang mengetahuinya.

Taman ini tidak
seperti taman-taman lainnya yang selalu hijau dan nampak indah dalam
sehari-harinya karena hanya waktu-waktu tertentu saja yang membuat taman ini
segar dan cantik dengan kehadiran hiasan dekorasi dan hiasan bunga-bunga
sehingga tak sedikit kemudian yang mengatakan taman ini sebagai salah satu
tempat yang terbaik di Jakarta. Taman Lapangan Banteng ini bisa dikatakan hanya
setahun sekali memiliki corak keindahan seperti itu dikala diadakannya pameran
flora dan fauna yang digelar secara rutin dan menggunakan hampir keseluruhan
taman ini. Namun hal berkebalikannya akan segera terjadi pasca taman ini
menyelenggarakan pameran tersebut yang mana potretnya menjadi buram seperti
keadaan taman yang terlihat sangat kurang terawat, agak kotor dan sebetulnya
kurang layak untuk keadaan taman yang ada di tengah-tengah kota yang menjadi
ibukota republik sekelas Jakarta. Meski begitu menurut saya tetap saja taman
ini layak untuk Anda jadikan sebagai lokasi favorit menghabiskan waktu libur
weekend bersama keluarga. Taman yang berada di dekat Stasiun Gambir dan hanya
membutuhkan waktu sekitar 15 Menit untuk berjalan kaki dari statsiun Gambir. Luas
Taman Lapangan Banteng ini kurang lebih 4,5 hektar sehingga cukup leluasa bagi Anda
untuk mengeksplorasi keseluruhan areal taman ini. Lokasi taman Lapangan Banteng
ini juga dekat dengan Lapangan Monumen Nasional dan cukup hanya berjalan kaki
saja. Didalam taman lapangan Banteng sendiri ada monument yang sangat terkenal
yang identik dengan tugu Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang bernama Monumen
Pembebasan Irian Barat. Tentu saja ada maksud tersendiri dibalik penempatan
monumen yang sangat bersejarah bagi warga Irian Barat tersebut. Sssssst
tujuannya coba tanya deh kepada Pak Ahok hehehehe. Didalam taman ini juga ada dua air mancur yang
dilengkapi dengan patung angsa yang diukir dari batu alam. Saya dan keluarga
bisa sejenak bersantai-santai di kedua

kolam tersebut sebelum atau setelah
berkeliling ke seluruh areal taman. Taman Lapangan Banteng ini tidak hanya
ramai dikala musim liburan tiba, namun juga selalu ramai di hari-hari biasa
untuk melakukan berbagai macam kegiatan disini dan biasanya setiap akhir pekan
selalu ramai di taman ini. Lihat saja ada banyak laki-laki-perempuan, tua-muda,
dewasa-anak-anak yang berkunjung kesini dengan berbagai maksud dan tujuannya.
Diantara mereka ada yang berkegiatan lari, jogging, senam, latihan bela diri
atau sekadar jalan-jalan cuci mata saja.Taman ini sungguh sangat lega dan
mengasikkan karena didalamnya masih terdapat banyak pohon rindang yang dimasa
kolonial Belanda dinamakan dengan Waterloo Plein. Para warga yang datang kesini
beranekaragam dimana diantara mereka ada yang datang dengan membawa kendaraan,
bersepeda, bermotor, atau jalan kaki yang menunjukkan bahwa taman ini digemari
oleh siapapun, dari kelasa ekonomi maupun sosial yang beraneka ragam. Terlebih
kalau sedang ada pameran besar maka taman ini-pun akan langsung dibanjiri oleh
berbagai pendatang yang bisa sampai meluber ke jalanan. Dalam konteks
sejarahnya yang panjang ternyata kawasan ini sudah ada sejak masa Belanda. Kala
itu, Belanda menamainya dengan Waterloo Plein (mungkin karena banyaknya
ditumbuhi oleh pepohonan rindang yang mereka sebut dengan Waterloo Plein).
Namun demikian, penduduk sekitar taman tersebut kala itu malah menyebutnya
dengan Taman Lapangan Singa karena ada patung yang berwujud singa yang berdiri
dengan gagahnya di lapangan yang arealnya luas ini. Waktu terus berjalan dan
dinamika perpolitikan nasional juga terus mengalami perubahan yang signifikan.

Dikala pemerintahan Indonesia membebaskan Irian Barat maka dibangunlah Monumen
Pembebasan Irian Barat. Dan sejak saat itulah kawasan ini kemudian berubah nama
menjadi Taman Lapangan Banteng hingga kini. Taman ini juga ditata sedemikian
rupa sehingga sangat pas untuk menjadi taman rekreasi, dan juga sebagai sarana
rekreasi karena sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas olahraga termasuk
juga lapangan sepak bola sehingga Anda bisa mengajak taman/ kerabat untuk
bermain bola di sekitar taman ini.Taman Lapangan Banteng ini berada di Jalan
Lapangan Banteng Barat, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Dalam setiap harinya buka
selama 24 jam.Kebetulan saya tinggalnya di Jakarta dekat dengan lokasi ini
makanya hampir setiap pekan saya jalan kaki di lapangan Banteng sampai ke
Monas.